top of page
Search

Perbedaan Nabi dan Rasul

  • Writer: NAX IPA
    NAX IPA
  • Feb 6, 2018
  • 2 min read

Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa telah turun Nabi dan Rasul ke muka bumi yaitu berjumlah kurang lebih sebanyak 124.000 Nabi dan 313 Rasul. Jumlah tersebut tentu sangat banyak dan mungkin akan sulit bagi kita untuk mempelajari dan mengenalinya satu persatu. Namun apakah perbedaan dari Nabi dan Rasul itu sendiri? pertanyaan tesebut akan dibahas pada artikel ini.


Mungkin masih banyak di antara kita yang kurang memahami tentang apa perbedaan Nabi dan Rasul. Padahal sejak SD bahkan sebelum sekolah pun kita sudah mengenal dan tidak asing lagi dengan istilah Nabi dan Rasul. Bagi yang kurang paham, mungkin menganggap bahwa Nabi dan Rasul merupakan hal yang sama, yaitu sama-sama merupakan manusia pilihan Allah dan bertugas menyampaikan wahyu.


Ya, hal di atas memang benar. Namun kurang tepat. Memang benar Nabi dan Rasul bertugas untuk menyampaikan wahyu. Namun terdapat perbedaan pada kewajibannya untuk menyampaikan wahyu tersebut. Nabi adalah seseorang yang menerima wahyu dari Allah disertai dengan syariat namun tidak diperintah untuk menyampaikannya kepada umatnya, akan tetapi untuk diamalkan oleh dirinya sendiri tanpa ada kewajiban untuk menyampaikannya.


Sedangkan Rasul adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syariat dan ia diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya dan untuk diamalkan oleh dirinya sendiri.


Seorang Nabi bertugas melanjutkan dan menguatkan syariat dari Rasul sebelum Nabi tersebut. Para Nabi hanya mengamalkan syariat yang sudah pernah ada sebelumnya dan tidak membawa syariat baru seperti yang diwahyukan Allah kepada para Rasul. Rasul membawa syariat baru untuk disampaikan kepada umatnya serta mengamalkannya. Umat para Rasul merupakan umat yang sebelumnya belum beriman kepada Allah (kafir). Oleh karena itulah Allah mengutus Rasul untuk menyampaikan syariatNya kepada kaum yang belum mengenal tauhid. Pastinya tantangan yang dihadapi Rasul lebih berat dibandingkan Nabi yang menyampaikan wahyunya kepada kaum yang sebelumnya sudah beriman dan bertugas untuk menguatkan keimanan dan ketauhidan mereka. Namun keduanya sama-sama memiliki tugas penting yaitu menyampaikan wahyu dari Allah.


Mungkin ada di antara kita yang bertanya tanya apakah ada perbedaan tentang bagaimana cara para Nabi dan Rasul menerima wahyu dari Allah? Apakah mereka mendapatkan wahyu secara langsung dari Allah? Atau mungkin sudah diberikan sejak lahir? Sebenarnya Allah memberikan atau menyampaikan wahyunya kepada Nabi melalui mimpi. Contohnya Nabi Ibrahim AS. Beliau menerima wahyu agar menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Nabi Ibrahim menerima wahyu itu disaat ia tidur dan bermimpi. Hal ini juga terjadi kepada para Rasul. Tidak hanya mimpi, mereka dapat menerima wahyu melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui malaikat yang diutus oleh Allah dan dapat berkomunikasi secara langsung atau dengan cara lainnya yang tidak dimengerti oleh orang biasa namun dapat dimengerti oleh Rasul bahwa itu merupakan sebuah wahyu. Dengan demikian para Nabi belum tentu diberikan kitab suci atau suhuf sedangkan para Rasul pasti diberikan kitab atau suhuf untuk digunakan sebagai panduan.


Jadi dapat disimpulkan bahwa, setiap Rasul pasti merupakan seorang Nabi, namun tidak setiap nabi itu adalah rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul. Sebagian rasul-rasul itu dikisahkan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an dan sebagian yang lain tidak dikisahkan.


Itulah beberapa perbedaan Nabi dan Rasul yang bisa saya jelaskan. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat kepada teman-teman semua. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan.


Wassalam.


-Sonia W

1 commentaire


armansyahhrp1976
armansyahhrp1976
07 févr. 2018

Ayo... Tugas lain segera di posting ya...

Katanya nakku Nadinda akan posting short movie yang lalu, mana hayo...

J'aime

SUBSCRIBE VIA EMAIL

bottom of page