top of page
Search

Birrul Walidain

  • Writer: NAX IPA
    NAX IPA
  • Feb 14, 2018
  • 2 min read

Oleh : Citra Rizkia Agusni


Birrul Walidain adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka dan mendoakannya apabila keduanya telah wafat. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya, selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. Dalam Islam tidak saja ditekankan harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi ada akhlak yang mengharuskan orang yang lebih muda untuk menghargai orang yang lebih tua usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda.


Birrul Walidain memiliki kedudukan yang sangat luar biasa, Birrul Walidain diletakkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an langsung sesudah perintah beribadah hanya kepada-Nya semata dan sesudah larangan mempersekutukan-Nya. Rasulullah SAW juga meletakkan birrul walidain sebagai amalan yang disukai atau yang terbaik sesudah sholat tepat waktu dan Rasulullah SAW meletakkan ‘uququl walidain (durhaka kepada kedua orangtua) sebagai dosa besar nomor dua sesudah syirik kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak”. (An-Nisa’:36).


Birrul Walidain merupakan amalan yang paling mulia, salah satu sebab-sebab diampuninya dosa, sebab masuknya seseorang ke surga, sebab keridhoan Allah, sebab bertambahnya umur, dan sebab barokahnya rezeki.


Untuk itu kita harus selalu berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua Orang Tua, meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya, memenuhi sumpah kedua Orang Tua, tidak mencela Orang Tua atau tidak menyebabkan mereka dicela orang lain, mengikuti keinginan dan saran mereka/kedua orangtua, jika diperintahkan ma’siat maka tolak secara ma’ruf, membantu mereka secara fisik maupun financial bila sudah mampu dan tentunya selalu mendoakan mereka dalam kebaikan dunia dan akhirat serta mohon ampunan kepada Allah untuk mereka berdua.


Selain itu, apabila orang tua sudah meninggal dunia kita tetap harus selalu mendoakan mereka, menunaikan janji kedua Orang Tua, memuliakan teman kedua Orang Tua dan tetap menyambung tali silaturahim dengan kerabat Ibu dan Ayah.


Itulah penjelasan tentang Birrul Walidain, ingat salah satu hadits mengatakan “Keridhaan Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada pada kemurkaan orang tua” (HR Tarmidzi). Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang dapat melakukan Birrul walidain dan selalu diridhoi Allah setiap amal-amal yang kita lakukan.

Wassalam.


Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

bottom of page